Saya masih ingat
betul, di weekend awal Desember 2013 lalu banyak teman yang menolak ajakan saya
untuk jalan-jalan ke Likupang, salah satu pesisir paling utara di Pulau
Sulawesi.
Jauh Mang. Ada
destinasi apa? Bagus? Mau naik apa? Emang tau jalan? Berat di ongkos bro,
adalah beberapa alasan menyebalkan penolakan itu. Pikir saya, masih ada Google Maps dan kalau
pun mahal toh masih bisa patungan kan bayarnya. Alhasil, saya sedikit pesimis
bisa berangkat ke Likupang. Tapi tak disangka datanglah Caesar –Oh maaf teman
saya ini namanya Adi tampangnya mirip Caesar si pemilik goyang YKS, juga Ucha
yang dengan kerendahacn dan kebaikan hatinya bersedia join untuk trip pertama
saya di Manado ini.
Dengan berbekal
keahlian nulis-keyword-di-googlesearch, ternyata cukup mudah untuk mencapai
Lihaga. Hanya dengan sekali naik bus dan sekali ngojek kami bertiga sudah
sampai di Dermaga Serei. Serei adalah checkpoint terakhir kami sebelum menyeberang
ke Pulau Lihaga. FYI, Lihaga itu berada di seberang timur-laut-nya Pulau Sulawesi.
So that’s gonna be an amazing trip bisa sampai ke ujungnya Sulawesi.
“Gini om kami kan cuma
bertiga, gak bisa tuh harganya di turunin dikit?”
“ Udah paling murah
itu dek, kalau pengen lebih murah seharusnya kalian bawa temen banyak.”
Wait, what do you
think about that conversation, Guys? Yang jelas ini bukan percakapan antara 3
brondong jawa yang godain om-om minahasa ya. Jadi asbabun nuzulnya adalah kami
lagi menawar harga speed boat buat nyebrang ke Lihaga. Sebagai cowok sejati,
wajar dong ya kalau kami tidak bisa tawar-menawar harga, apalagi kapal. Oh god
save us!
“ Gini aja dek,
setengah jam lagi teman om bawa orang
yang juga mau nyebrang ke Lihaga. Adek bertiga bayar 400 aja, tapi gabung sama
group teman om. Gimana?”
“ Kenapa gak bilang
dari tadi sih om! ” saya mengomel dalam hati.
“ Aduh, 400 masih kemahalan mang, tawar lagi” bisik
Adi dengan ekspresi sedih lvl belum makan seminggu.
Mungkin karena sudah
capek ngeliat kami pasang muka gelandangan, Om Ever –pemilik kapal bersedia
menurunkan harganya cepek. Yeayy !! Dari Dermaga Serei
hanya dibutuhkan 20 menit untuk sampai di Pulau Lihaga, and this is the breathtaking
view.
Langit dan laut sungguh bersahabat. You see the reflection? |
Lihaga, the white sand island |
I call Lihaga Island as a Hidden Paradise.
Hih suka lebay deh mang?
BIARIN.
Kalau tidak percaya lihaga itu hidden, silahkan tanya ke penduduk asli
manado, sudah pernah ke Lihaga atau belum? Saya yakin lebih dari 70% responden
menjawab “Dimana itu lihaga?”
Yep, penduduk lokal manado rupanya belum banyak yang tahu ada destinasi
se-indah Lihaga di daerahnya. Bukan hanya Bunaken dan Tondano bapak ibu
sekalian wisata yang ada di Manado, masih banyak hidden spot yang belum
terexpose. Bunaken saya bilang cukup indah untuk bawah lautnya, tapi bunaken
kalah jauh dari lihaga dari pesisir pantainya. Lihaga bahkan saat ini masih
menjadi pantai dengan gradasi warna pantai terbaik versi saya, pantai dengan
crystal clear water yang mempesona danpasir putihnya yang lembut. Lihaga is
hidden and paradise.
Happiness is the truth |
Caesar a.k.a Adi in pose |
Ucha and me enjoying the white sand |
Beautiful, isn't it? |
Breathtaking view. Gradasinya terbaik |
Panaroma mode |
Trip ke lihaga cocok untuk yang sekedar ingin relax dari rutinitas. |
the last, Lihaga is DOPE |
Notes:
- Lihaga adalah Pulau tidak berpenghuni yang berada di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Di deretan Pulau Lihaga terhampar Pulau Gangga yang saat ini dijadikan resort mewah yang dikelola swasta, ada juga Pulau Bangka yang akhir-akhir ini hobi masuk media masa karena kasus pertambangan yang merusak ekosistem Pulau Bangka #savebangka.
- Saat ini banyak sekali penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan daerah lain di Indonesia menuju ke Manado.
- Transportasi dari Bandara Sam Ratulangi, Manado menuju Lihaga sangat mudah. Bisa dijangkau dengan menyewa mobil seharga Rp 250.000,- sampai Rp 300.000,- per hari (belum termasuk sopir dan bensin), untuk motor tarif sektar Rp 50.000,- per hari
- Waktu perjalanan dari bandara menuju lihaga sekitar 1,5-2 jam.
- Untuk angkutan umum, dari Bandara Sam Ratulangi silahkan mencari Oto (Angkot) menuju Terminal Paal 2 tarifnya hanya Rp 3.500,- dilanjutkan dengan bus jurusan Likupang seharga Rp 10.000,- per orang. Dari terminal likupang menuju dermaga serei bisa dijangkau dengan ojek seharga Rp 25.000,- per orang. Untuk bus hanya ada kelas ekonomi yang boleh dbilang sudah butut, harus extra sabar karena bus hanya akan berangkat jika semua kursi sudah penuh.
- Untuk menyeberang ke Pulau Lihaga sebenarnya bisa melalui Dermaga Serei dan Pelabuhan Likupang. Namun Dermaga Serei memiliki jarak tempuh yang relatif lebih dekat dari Lihaga dan speed boat lebih layak daripada via Pelabuhan Likupang.
- Penyewaan Speed Boat di Dermaga Serei hanya ada 1 orang, Yaitu Om Ever (CP: 0813 4002 1191). Harga kisaran Rp 500.000,- sampai Rp 700.000,- untuk 1 boat. Jadi silahkan rame-rame kalau pengen hemat di ongkos kapal.
- Tiket masuk Pulau Lihaga Rp 25.000,- (Untuk biaya kebersihan) jika ingin camping harga tiket Rp 50.000,-
- Jika anda beruntung ada penyewaan snorkel dan masker, kisaran harga Rp 25.000,- (Kalau tidak naik karena semakin banyak orang yang penasaran dengan lihaga)
- Ohya, yang tidak kalah penting jangan lupa bawa bekal makanan yang banyak but DON’T LEAVE ANYTHING IN LIHAGA EXCEPT FOOTPRINT.
-
· Jika trip ke Pulau Lihaga dengan transportasi umum, usahakan sudah kembali ke Dermaga Serei pukul 14:30 karena di Serei tidak dijumpai ojek untuk kembali ke Terminal Likupang. Jadi satu-satunya cara untuk kembali ke Manado adalah dengan menggunakan Bus Damri yang setiap hari lewat Serei sekitar pukul 15:00. Tarif damri Rp 12.000,-