Selasa, 01 Juli 2014

Lihaga, the hidden and paradise

     Saya masih ingat betul, di weekend awal Desember 2013 lalu banyak teman yang menolak ajakan saya untuk jalan-jalan ke Likupang, salah satu pesisir paling utara di Pulau Sulawesi.
    Jauh Mang. Ada destinasi apa? Bagus? Mau naik apa? Emang tau jalan? Berat di ongkos bro, adalah beberapa alasan menyebalkan penolakan itu.  Pikir saya, masih ada Google Maps dan kalau pun mahal toh masih bisa patungan kan bayarnya. Alhasil, saya sedikit pesimis bisa berangkat ke Likupang. Tapi tak disangka datanglah Caesar –Oh maaf teman saya ini namanya Adi tampangnya mirip Caesar si pemilik goyang YKS, juga Ucha yang dengan kerendahacn dan kebaikan hatinya bersedia join untuk trip pertama saya di Manado ini.
     Dengan berbekal keahlian nulis-keyword-di-googlesearch, ternyata cukup mudah untuk mencapai Lihaga. Hanya dengan sekali naik bus dan sekali ngojek kami bertiga sudah sampai di Dermaga Serei. Serei adalah checkpoint terakhir kami sebelum menyeberang ke Pulau Lihaga. FYI, Lihaga itu berada di seberang timur-laut-nya Pulau Sulawesi. So that’s gonna be an amazing trip bisa sampai ke ujungnya Sulawesi.
       “Gini om kami kan cuma bertiga, gak bisa tuh harganya di turunin dikit?”
       “ Udah paling murah itu dek, kalau pengen lebih murah seharusnya kalian bawa temen banyak.”
      Wait, what do you think about that conversation, Guys? Yang jelas ini bukan percakapan antara 3 brondong jawa yang godain om-om minahasa ya. Jadi asbabun nuzulnya adalah kami lagi menawar harga speed boat buat nyebrang ke Lihaga. Sebagai cowok sejati, wajar dong ya kalau kami tidak bisa tawar-menawar harga, apalagi kapal. Oh god save us!
     “ Gini aja dek, setengah jam lagi  teman om bawa orang yang juga mau nyebrang ke Lihaga. Adek bertiga bayar 400 aja, tapi gabung sama group teman om. Gimana?”
     “ Kenapa gak bilang dari tadi sih om! ” saya mengomel dalam hati.
     “ Aduh, 400 masih kemahalan mang, tawar lagi” bisik Adi dengan ekspresi sedih lvl belum makan seminggu.
    Mungkin karena sudah capek ngeliat kami pasang muka gelandangan, Om Ever –pemilik kapal bersedia menurunkan harganya cepek. Yeayy !! Dari Dermaga Serei hanya dibutuhkan 20 menit untuk sampai di Pulau Lihaga, and this is the breathtaking view.

Langit dan laut sungguh bersahabat. You see the reflection?




Lihaga, the white sand island
    
  I call Lihaga Island as a Hidden Paradise.
Hih suka lebay deh mang?
BIARIN.

     Kalau tidak percaya lihaga itu hidden, silahkan tanya ke penduduk asli manado, sudah pernah ke Lihaga atau belum? Saya yakin lebih dari 70% responden menjawab “Dimana itu lihaga?”
    Yep, penduduk lokal manado rupanya belum banyak yang tahu ada destinasi se-indah Lihaga di daerahnya. Bukan hanya Bunaken dan Tondano bapak ibu sekalian wisata yang ada di Manado, masih banyak hidden spot yang belum terexpose. Bunaken saya bilang cukup indah untuk bawah lautnya, tapi bunaken kalah jauh dari lihaga dari pesisir pantainya. Lihaga bahkan saat ini masih menjadi pantai dengan gradasi warna pantai terbaik versi saya, pantai dengan crystal clear water yang mempesona danpasir putihnya yang lembut. Lihaga is hidden and paradise.
Happiness is the truth
Caesar a.k.a Adi in pose
Ucha and me enjoying the white sand
Beautiful, isn't it?

Breathtaking view. Gradasinya terbaik

Panaroma mode

Trip ke lihaga cocok untuk yang sekedar ingin relax dari rutinitas.
the last, Lihaga is DOPE
Notes:

  • Lihaga adalah Pulau tidak berpenghuni yang berada di Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Di deretan Pulau Lihaga terhampar Pulau Gangga yang saat ini dijadikan resort mewah yang dikelola swasta, ada juga Pulau Bangka yang akhir-akhir ini hobi masuk media masa karena kasus pertambangan yang merusak ekosistem Pulau Bangka  #savebangka.
  • Saat ini banyak sekali penerbangan dari Jakarta, Surabaya, dan daerah lain di Indonesia menuju ke Manado.
  • Transportasi dari Bandara Sam Ratulangi, Manado menuju Lihaga sangat mudah. Bisa dijangkau dengan menyewa mobil seharga Rp 250.000,- sampai Rp 300.000,- per hari (belum termasuk sopir dan bensin), untuk motor tarif sektar Rp 50.000,- per hari
  • Waktu perjalanan dari bandara menuju lihaga sekitar 1,5-2 jam.
  •  Untuk angkutan umum, dari Bandara Sam Ratulangi silahkan mencari Oto (Angkot) menuju Terminal Paal 2 tarifnya hanya Rp 3.500,- dilanjutkan dengan bus jurusan Likupang seharga Rp 10.000,- per orang. Dari terminal likupang menuju dermaga serei bisa dijangkau dengan ojek seharga Rp 25.000,- per orang. Untuk bus hanya ada kelas ekonomi yang boleh dbilang sudah butut, harus extra sabar karena bus hanya akan berangkat jika semua kursi sudah penuh.
  • Untuk menyeberang ke Pulau Lihaga sebenarnya bisa melalui Dermaga Serei dan Pelabuhan Likupang. Namun Dermaga Serei memiliki jarak tempuh yang relatif lebih dekat dari Lihaga dan speed boat lebih layak daripada via Pelabuhan Likupang.
  • Penyewaan Speed Boat di Dermaga Serei hanya ada 1 orang, Yaitu Om Ever (CP: 0813 4002 1191). Harga kisaran Rp 500.000,- sampai Rp 700.000,- untuk 1 boat. Jadi silahkan rame-rame kalau pengen hemat di ongkos kapal.
  • Tiket masuk Pulau Lihaga Rp 25.000,- (Untuk biaya kebersihan) jika ingin camping harga tiket Rp 50.000,-
  • Jika anda beruntung ada penyewaan snorkel dan masker, kisaran harga Rp 25.000,- (Kalau tidak naik karena semakin banyak orang yang penasaran dengan lihaga)
  •  Ohya, yang tidak kalah penting jangan lupa bawa bekal makanan yang banyak but DON’T LEAVE ANYTHING IN LIHAGA EXCEPT FOOTPRINT.
  • ·         Jika trip ke Pulau Lihaga dengan transportasi umum, usahakan sudah kembali ke Dermaga Serei pukul 14:30 karena di Serei tidak dijumpai ojek untuk kembali ke Terminal Likupang. Jadi satu-satunya cara untuk kembali ke Manado adalah dengan menggunakan Bus Damri yang setiap hari lewat Serei sekitar pukul 15:00. Tarif damri Rp 12.000,-
     

Minggu, 18 Mei 2014

MANADO-isme



View Kota Manado dari pesawat - before landing


Ketika saya bilang MANADO, apa yang ada di pikiran kalian? Kalau Pulau Sumatera, itu berarti kalian sering bolos kelas geografi. Kalau Bunaken? Yah bolehleh bercita-cita jadi traveller. Tapi kalau kalian memikirkan Manado itu pabriknya cewek cantik, atau dengan kata lain bandungnya sulawesi, saya harus katakan WE ARE BROO, Masbroo. Yes, ketika takdir membawa saya ke Manado, ibukotanya Sulawesi Utara ada 3 hal yang saya pikirkan: Bunaken, cewek cantik, dan Jauuuuh dari kampung halaman. FYI, Manado itu salah satu ujung utaranya Indonesia, nyeberang dikit aja kalian udah sampai ke Filipina.
First impression ketika September 2013 untuk pertama kalinya ke Sulawesi adalah “Gila ini kok hutan semua yak?!” Yes, sebagian besar Sulawesi Utara menurut pengamatan saya adalah hutan. Hutan yang kalau malam minim penerangan. Tapi, jangan pikir jalanan disini kaya jalanan di Sumatera ya, karena jalanan disini kebanyakan udah aspal yang mulusnya kaya paha cewek Tomohon. Manado kalau dibandingkan kota di Jawa masih kalah sih ramenya. Comparing sama Malang 11 15 lah, masih rame Malang. Indikatornya apa? Di Manado ini jam 22:00 WITA udah sepi, kecuali om-om yang bagate –mabuk/minum-minuman alkohol- ya. Makanya kalau pulang malam, di Manado itu suasananya sedikit mencekam , halah lebay. Mall? Ini paling penting, di Manado ini cuman ada beberapa mall yang kalau dibanding Malang gak ada apa-apanya. Adiknya MOG sama Matos lah. Di manado GAK ADA INDOMARET, ini info yang kudu di bold kayaknya. Ketika di Jawa indomaret membanjiri tiap kecamatan, di Sulut sama sekali tidak ditemukan Indomaret, sedih? BANGET.
Makanan enak gak? Setelah hidup disini 8 bulan, baru 3 makanan khas manado yang cocok sama lidah anak kampung seperti saya, yang pertama adalah Pepperoni Pizza, Beef Spaghetti, and burger. Oh god, this is Manado not Italy. Well makanan yang rate-nya 7-8 disini adalah nasi kuning khas manado, pisang goroho (semacam pisang goreng yang dicocol sama sambel),  dan klappertart. Yang lainnya? Boleh di coba tapi hati-hati aja. Buat yang muslim dan gak doyan makan sayur seperti saya, susah untuk menemukan makanan yang cocok di Manado. Banyak masakan khas Minahasa yang kebanyakan gak halal, oh ya ada yang terkenal adalah bubur tinutuan. And I suggest you don’t try tinutuan cz the taste like…(silahkan isi titik-titik setelah anda mencobanya).
And the last but not least adalah cewe manado. Cewe disini jujur bening-bening. Putih mulus dari ujung rambut sampe kaki. Beneran, manis pula cewek sini. Buat cowok-cowok yang mau uji keimanan silahkan jalan ke Mantos (Mall terbeken di Manado). Kalau gak kuat, resiko ditanggung penumpang ye vroh. Ohya, ada satu yang hampir ketinggalan, gak cuma ceweknya aja yang cantik, tapi cowok manado juga terkenal cakep, jadi kalau kalian yang dari Jawa nih ya, kepengen punya pacar aselik manado, kalian kudu sering main ke LBC atau Natasha aja. Sekian. Salam damai :v

Sabtu, 17 Mei 2014

Cause the journey has only just begun


         Setelah hibernasi bertahun-tahun akhirnya saya kembali ngeblog lagi. Lebay? Maybe yes maybe no, Biarlah yang menghujat lebay cepat menemukan tambatan hati seperti saya yang baru kemarin sore menemukan mbak Scarlett Johansson duduk-duduk cantik di KFC Bandara Samrat. Well, abaikan.Terus yang kudu dipertanyakan adalah, kenapa sih harus banget ngeblog? Kan kamu goblok alias gak bisa nulis. 
        Sebenarnya alasan saya buat kembali ngeblog itu simple. Saya gak ada kerjaan di kos, jadi daripada mast**basi tiap hari mending nulis dong ya? And now the problem is, topik apa yang sekiranya cocok buat ditulis setelah comeback di dunia per-blogger-an Indonesia? Kalau dunia IT kapan-kapan kali ya karena saya sudah meninggalkan dunia IT setahun yang lalu ( ceritanya pengen move on dari informatika), kalau bahas tips bagaimana cara mendapatkan cewek dalam waktu singkat? Rasanya kok gak mungkin karena jomblo . Cerita dewasa? Boleh, tapi rasanya saya kurang expert.  Setelah menimbang ini dan itu akhirnya, Indonesia memilih -memasuki waktu endonesia bagian nonton result Idol- buat nulis perjalanan atau main-main atau apalah itu kalian menyebutnya. Yang jelas disini I wanna talk about Trip and yes journey. Karena kata salah satu suhu dunia backpacker Mr. @takdos, YOU DON’T NEED A DOCTOR WHEN YOU ARE STRESSED, ALL YOU NEED IS A JOURNEY – bold, underline, trus tempel di jidat-

So, this is just a prologue, semoga kalian berkenan membaca dan semoga bisa mengispirasi. Kecup.

My Blog List

Pages

Popular Posts

About Me

Foto saya
Pemuja laut, langit, dan matahari.

Popular Posts